Rabu, 28 November 2012

Kisah Singkat Masa Kelam Aerosmith

Kindly Bookmark and Share it:


Anggota band rock legendaris dunia Aerosmith satu persatu harus jatuh karena narkoba.

Puluhan tahun satu atap dengan barang-barang terlarang, berbagi hisapan kokain atau sebotol alkohol, kini Aerosmith sadar bahwa mereka telah salah jalan.

Periode 70-an, adalah massa di mana mereka menghambakan narkotika, dan di tahun 80-an akhirnya mereka mengambil keputusan yang tepat untuk di rehab.

Memunculkan sederet karya yang bersih dari narkotika, Love in a Elevator, Living on The Edge, Janie's Got a Gun, What it Takes, Crazy, I Don't Wanna Miss a Thing dan terakhir Honkin'on Bobo.


Tapi sayang, mereka harus menuai hasil dari apa yang mereka telah lakukan di masa lalu.

Tyler masih kecanduan, kali ini painkiller. Ketika basis Tom Hamilton selamat dari kanker tenggorokan dan drumer Joey Kramer berkutat dengan nervouse breakdown-nya.

Tyler-lah yang menderita ampas terbanyak dari pemakaian akut Aerosmith di masa lampau. Ia mengidap Hepatitis C, tenggorokan terkoyak, ligamen robek serta operasi kaki.

Cukup fatal untuk merubuhkannya kembali di panggung 2009 kemarin, mematahkan bahunya dan menerima 20 jahitan.

Sempat berantakan memang, tapi kini Music From Another Dimension telah siap, album ke-15 di tahun ke 40 perayaan senja para rocker tua itu, November inilah saatnya.

"Saat kami kembali bersama, musik dan energinya meningkat. Tarik nafas, dan semua yang diruangan akan berdansa," Tyler membeberkan suasana latihan.

Sudah pasti bukan hanya Tyler yang merasakan ini, "Saya mencintai mereka sampai mati. Ada rasa cemburu, ini perkawinan berusia 40 tahun."

0 komentar:

Posting Komentar